Sabtu, 04 Juni 2011

About Mugle

Kemurnian darah (Harry Potter)
Para penyihir pada umumnya memandang Muggle dengan sikap merendahkan dan curiga, masalahnya, sikap ini menjadi kefanatikan bagi sebagian kecil penyihir. Mereka yang fanatik ini mengkotak-kotakkan diri mereka atas dasar banyaknya leluhur mereka, di mana penyihir "berdarah-murni" (mereka yang keluarganya seluruhnya adalah penyihir) dianggap sebagai yang paling tinggi, penyihir "berdarah-campuran" (mereka yang memiliki keturunan penyihir dan Muggle) pada tingkat menengah, dan "kelahiran-Muggle" (mereka yang tanpa keturunan penyihir) sebagai yang terendah. Para pendukung kemurnian-darah percaya bahwa hanya mereka yang "berdarah-murni"-lah yang berhak mengontrol dunia sihir, dan tidak menganggap bahwa penyihir "kelahiran-Muggle" sebagai penyihir yang sesungguhnya. Beberapa dari mereka bahkan bertindak terlalu jauh dengan membunuhi para "kelahiran-Muggle" supaya jangan dapat mempelajari sihir. Kebanyakan kaum fanatik ini adalah berdarah-murni, sekalipun perlu dicatat bahwa Voldemort, yang mendukung fanatisme ini, sesungguhnya adalah penyihir berdarah-campuran. Selain itu, sebenarnya hanya tinggal sedikit sekali penyihir yang benar-benar berdarah-murni, oleh karena tanpa menikah dengan populasi Muggle, para penyihir lama kelamaan akan habis. Namun demikian, banyak keluarga penyihir yang menutupi bahwa ada di antara keluarga mereka yang menikahi kaum Muggle. Salah satu contoh keluarga seperti ini adalah dalam Keluarga Black.


Muggle
Muggle adalah sebutan bagi seseorang yang tidak mempunyai kemampuan sihir dalam buku serial Harry Potter karya J. K. Rowling. Istilah ini digunakan pertama kali dalam seri pertama buku Harry Potter yang menceritakan kejadian saat paman Harry terkejut ketika dipanggil "muggle" oleh seseorang bertubuh kecil yang mengenakan jubah ungu.


Asal dan penggunaan
J. K. Rowling berkata bahwa dia menciptakan kata "muggle" dari kata "mug", yang dalam Bahasa Inggris berarti seseorang yang mudah dibodohi.
Kata "muggle" telah ditambahkan ke dalam Kamus Inggris Oxford pada 2003 untuk menyebut seseorang yang tidak menguasai suatu keahlian. Kata tersebut biasa digunakan oleh sekelompok pakar untuk menyebut orang-orang di luar kelompok mereka.



Sumber: google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar